selamat malam teman-teman semua khususnya teman-teman dari unnes yang besok adalah hari pertama UAS semester ganjil. bagi kalian mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Bimbingan dan Konseling berikut saya telah merangkum materi yang disusun sesuai daftar isi di buku MKU UMUM UNNES. selamat belajar dan semoga bermanfaat! jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini ya
A.
Pengertian Bimbingan
Bimbingan adalah
suatu pemberian bantuan secara terus menerus dan sistematis dari pembimbing
kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri,
pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang
optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.
B. Pengertian
Konseling
Suatu upaya
bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara penyuluh dengan
klien yang berisi usaha yang laras unik dan manusiawi yang dilakukan dalam
suasana keahlian dan yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klien
memenuhi konsep dii dan kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya
pada saat ini dan mungkin pada masa yang akan dating.
C. Perbedaan
Bimbingan dan Konseling
-
Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang
diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai
kesejahteraan dalam kehidupannya. Sedangkan konseling merupakan hubungan antara
seorang penolong yang terlatih dan seorang yang mencari pertolongan, dimana
keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya menolong orang
untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan
terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh (Bimo Walgito)
-
Bimbingan diadakan dalam rangka membantu setiap
individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri. Sedangkan
konseling merupakan suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan
pada pemberian bantuan kepadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya seara lebih
efektif dengan dirinya sendiri dan lingkungan (Daniel Mc)
-
Perbedaan antara bimbingan dan konseling
terletak pada segi isi kegiatan dan tenaga yang menyelenggarakan. Dari segi
isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi
dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih menekankan pada fungsi
pencegahan, sedangkan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam
pertemuan tatap muka antara dua orang manusia yanitu antara konselor dan klien.
Dari segi tenaga, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas,
kepala sekolah, orang dewasa lainnya. Namun, konseling hanya dapat dilakukan
oleh tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih. Dengan kata lain,
konseling merupakan bentuk khusus bimbingan yaitu layanan yang diberikan oleh
konselor kepada klien secara individu.
D. Persamaan
BImbingan dan Konseling
Persamaan antara
bimbingan dan konseling terletak pada tujuan yang hendak dicapai yaitu
sama-sama diterapkan dalam program persekolahan, sama-sama berusaha untuk
memandirikan individu, dan sama-sama mengikuti norma-noma yang berlaku di
lingkungan masyarakat tempat kedua kegiatan itu diselenggarakan.
E.
Keunikan dan Keterkaitan antara Pelayanan
Guru dan Konselor
Dimensi
|
Guru
|
Konselor
|
1.
Wilayah Gerak
|
Khususnya
Sistem Pendidikan Formal
|
Khususnya
Sistem Pendidikan Formal
|
2.
Tujuan Umum
|
Pencapaian
Tujuan Pendidikan Nasional
|
Pencapaian
Tujuan Pendidikan Nasional
|
3.
Konteks Tugas
|
Pembelajaran
yang mendidik melalui mata pelajaran dengan skenario guru-murid
|
Pelayanan
yang memandirikan dengan skenario konseli-konselor
|
3.1
Fokus Kegiatan
|
Pengembangan
kemampuan penguasaan bidang studi dan masalah-masalahnya
|
Pengembangan
potensi diri bidang pribadi, sosial, belajar, karier, dan masalah-masalahnya
|
3.2
Hubungan Kerja
|
Alih
tangan (referal)
|
Alih
tangan (referal)
|
4.
Target Intervensi
|
||
4.1
Individual
|
Minim
|
Utama
|
4.2
Kelompok
|
Pilihan
Strategis
|
Pilihan
Strategis
|
5.2
Klasikal
|
Utama
|
Minim
|
5.
Ekspektasi Kinerja
|
||
5.1
Ukuran Keberhasilan
|
Pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan
Lebih Bersifat Kuantitaif |
Kemandirian
dalam kehidupan
Lebih bersifat kualitatif yang unsur-unsurnya saling terkait |
5.2
Pendekatan Umum
|
Pemanfaatan Instructional Effects & Nurturant Effects melalui
pembelajaran yang mendidik
|
Pengenalan
diri dan lingkungan oleh konseli dalam rangka pengentasan masalah pribadi,
sosial, belajar dan karier. Skenario tindakan merupakan hasil transaksi yang
merupakan keputusan konseli
|
5.3
Perencanaan tindak intervensi
|
Kebutuhan
belajar ditetapkan terlebih dahulu untuk ditawarkan kepada peserta didik
|
Kebutuhan
pengembangan diri ditetapkan dalam proses transaksional oleh konseli,
difasilitasi oleh konselor
|
5.4
Pelaksanaan tindak intervensi
|
Penyesuaian
proses berdasarkan respons ideosinkretik peserta didik yang lebih terstruktur
|
Penyesuaian
proses berdasarkan respons ideosinkretik konseli dalam transaksi makna yang
lebih lentur dan terbuka
|
F. Bidang-bidang
pelayanan di sekolah
Terdapat empat
bidang bimbingan dan konseling yang menjadi ruang lingkup pelayanan, yaitu :
1.
Bidang Pengembangan kehidupan pribadi :
yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan
minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik.
2.
Bidang Pengembangan kehidupan sosial :
yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang
sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan
sosial yang lebih luas.
3.
Bidang Pengembangan kemampuan belajar,
yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
4.
Bidang Pengembangan karir :
yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan
karir.
G. Latar
Belakang perlunya BK
Latar belakang sosial budaya perlunya BImbingan
dan Konseling
Individu
merupakan biopsikososiospiritual, yang artinya bahwa individu makhluk biologis,
psikologis, sosial dan spiritual. Setiap anak sejak lahir tidak hanya mampu
memenuhi tuntutan biologisnya,tetapi juga tuntutan budaya itu dilakukan agar
segala dampak modernisasi dapat di filter oleh individu tersebut secara
otomatis, serta individu diharapkan dapat menyesuaikan tingkah lakunya sesuai
dengan budaya yang sudah ada, agar dapat diterima dengan baik oleh lingkungan
tersebut. Untuk mengembangkan semua kemampuan penyesuaian tersebut, sangat
diperlukan sebuah bimbingan.
Latar Belakang Psikologis perlunya BImbingan
dan Konseling
Peserta didik
sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses perkembangan, memiliki
kebutuhan dan dinamika dalam interaksi dengan lingkungannya. Di samping itu
peserta didik senantiasa mengalami berbagai perubahan sikap dan tingkah
lakunya. Proses perkembangan tidak selalu berlangsung secara linier ( sesuai
dengan arah yang diharapkan atau norma yang dijunjung tinggi), tetapi bersifat
fluktiatif dan bahkan terjadi stagnasi atau diskontinuitas perkembangan.
Latar belakang
dari segi psikolgis menyangkut masalah perkembangan individu, perbedaan
individu, kebutuhan individu penyesuaian diri serta masalah belajar.
Latar Belakang Paedagogis perlunya BImbingan
dan Konseling
Bimbingan dan
konseling diperlukan untuk mengembangkan pendidikan yang bersifat meninggi,
meluas dan mendalam. Meninggi artinya membantu membimbing individu memilih
jenjang pendidikan yang lebih tepat, karena semakin bertambahnya kesempatan dan
kemungkinan untuk mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Serta sangat
diperlukan untuk membuat individu lebih mandiri dan berkembang secara optimal
dalam berbagai bimbingan, seperti bimbingan pribadi, sosial, belajar dan
bimbingan karir melalui berbagai jenis kegiatan bimbingan, sehingga pendidikan
dapat berjalan dengan lancar dengan adanya bimbingan dan konseling.
Arah meluas
tampak dalam pembagian sekolah dalam berbagai jurusan khusus dan sekolah
kejuruan. Hal ini menimbulkan kebutuhan akan bimbingan untuk memilih jurusan
yang khusus dan memilih bidang studi yang tepat bagi setiap murid. Arah mendalam
tampak dalam berkembangnya ruang lingkup dan keragaman disertai dengan
pertumbuhan tingkat kerumitan dalam tiap bidang studi. Hal ini menimbulkan masalah
bagi murid untuk mendalami tiap bidang studi dengan tekun. Perkembangan kearah
ini bersangkut paut pula dengan kemampuan dan sikap serta minat murid terhadap
bidang studi tertentu.
H. Kedudukan
Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan
Bidang-bidang
utama pendidikan :
1.
Bidang administrasi dan kepemimpinan
2.
Bidang instruksional dan kurikuler
3.
Bidang Pembinaan siswa (Bimbingan dan Konseling)
Bidang ini terkait dengan program pemberian layanan
bantuan kepada peserta didik(siswa) dalam upaya mencapai perkembangannya yang
optimal, melalui interaksi yang sehat dengan lingkungannya. Personel yang
paling bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bidang ini adalah guru pembimbing
atau konselor.
Dalam keseluruhan kegiatan pendidikan khususnya pada
tatanan persekolahan, layanan bimbingan dan konseling mempunyai posisi dan
peran yang cukup penting dan strategis. Bimbingan dan konseling berperan untuk
memberikan layanan kepada siswa agar dapat berkembang secara optimal melalui
proses pembelajaran secara efekif.
I.
Tujuan Umum BK
Prayitno dan
erman amti (2004:114) mengemukakan bahwa:
Tujuan umum
bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu mengembangkan diri
secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang
dimilkinya (kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang
ada(latar belakang keluarga, pendidikan,status sosial dan ekonomi) serta sesuai
dengan tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan ini bimbingan dan konseling
membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam hidupnya yang memiliki
wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian, dan keterampilan yang
tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya.
J.
Tujuan Khusus BK
a.
Membantu murid-murid untuk mengembangkan
pemahaman diri sesuai dengan kecakapan, minat, pribadi, hasil belajar, serta
kesempatan yang ada.
b.
Membantu proses sosialisasi dan sensitivitas
kepada kebutuhan orang lain.
c.
Membantu murid-murid untuk mengembangkan
motif-motif instristik dalam belajar, sehingga tercapai kemajuan pengajaran
yang berarti dan bertujuan.
d.
Memberikan dorongan di dalam pengarahan diri,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan keterlibatan diri dalam proses
pendidikan.
K. Asas-asas
bimbingan dan konseling
Dalam menyelenggarakan
layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah hendaknya selalu mengacu pada
asas-asas bimbingan yang diterapkan dan diingat adalah sebagai berikut :
1.
Asas kerahasiaan
Masalah yang dihadapi oleh seorang siswa tidak akan
diberitahukan kepada orang lain yang tidak berkepentingan. Kerahasiaan merupakan
asas kunci dalam bimbingan dan konseling.
2.
Asas kesukarelaan
Dalam memahami pengertian bimbingan dan konseling
telah dikemukakan bahwa bimbingan merupakan proses individu. Perkataan membantu
disini mengandung arti bahwa bimbingan bukan meruapakan suatu paksaan. Oleh karena
itu dalam kegiatan bimbingan dan konseling diperlukan adanya kerja sama yang
demokratis antar guru pembimbing dan kliennya.
3.
Asas keterbukaan
Dengan adanya keterbukaan ini dapat ditumbuhkan
kecenderungan pada klien untuk membuka kedok hidupnya yang menjadi penghalang
bagi perkembangan psikisnya.
4.
Asas kekinian
Pada umumnya pelayanan bimbingan dan konseling
bertitik tolak dari masalah yang dirasakan klien saat sekarang atau kini.
5.
Asas kemandirian
Petugas hendaklah menghidupkan kemandirian pada diri
orang yang dibimbing, jangan hendaknya orang yang dibimbing itu menjadi
tergantung pada orang lain, khususnya pada pembimbing.
6.
Asas kegiatan
Konselor hendaknya menimbulkan suasana yang mana
individu yang dibimbing itu mampu menyelenggarakan kegiatan yang dimaksud.
7.
Asas kedinamisan
Upaya layanan bp menghendaki terjadinya perubahan pada
diri individu yang dibimbing, yaitu perubahan tingkah laku kearah yang lebih
baik. Perubahan yang selalu menuju kesesuatu pembaruan, sesuatu yang lebih
maju.
8.
Asas keterpaduan
9.
Asas kenormatifan
10.
Asas keahlian
11.
Asas alih tangan
12.
Asas tut wuri handayani
Asas ini menunjuk pada suasana umum yang hendaknya
tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antar pembimbing dan yang dibimbing.
L. FUngsi
BK
Fungsi Pemahaman
BK
Membantu konseli
agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, norma agama). Konseli diharapkan mampu mengembangkan
potensi dirinya secara optimal dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
secara dinamis dan konstruktif.
Fungsi
Pencegahan BK
Fungsi BK yang
menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai
permasalahan yang timbul dan menghambat proses perkembangannya.
Fungsi
Pengentasan BK
Fungsi BK yang
menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami
peserta didik.
Fungsi
Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi BK yang
menghasilkan terpelihara dan terkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif
peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan bekelanjutan.
Fungsi Advokasi
Fungsi BK yang
menghasilkan kondisi pembelaan terhadap pengingkaran atas hak-hak dan atau
kepentingan pendidikan.
M. Prinsip
umum BK
1.
Bimbingan berhubungan dengan sikap dan tingkah
laku individu yang terbentuk dari kepribadian yang berbagai macam
2.
Pemberian bimbingan yang tepat dan sesuai pada
individu yang bersangkutan
3.
Berpusat pada individu yang dibimbing
4.
Masalah yang tak dapat diselesaikan di sekola,
diserahkan kepada yang berwenang
5.
Identifikasi kebutuhan
6.
Fleksibel
7.
Bimbingan dipimpin oleh ahli dalam bimbingan dan
bekerja sama dengan pembantunya serta menggunakan narasumber
8.
Evaluasi rutin terhadap program bimbingan
N. Prinsip
khusus BK
a.
Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan:
1.
Non diskriminasi
2.
Individu dinamis dan unik
3.
Tahap dan aspek perkembangan individu
4.
Perbedaan individual
b.
Prinsip berkenaan dengan permasalahan individu
1.
Kondisi mental individu terhadap lingkungan
sosialnya
2.
Kesenjangan sosial, ekonomi, dan budaya.
c.
Prinsip berkenaan dengan program layanan
1.
Bagian integral pendidikan
2.
Fleksibel dan adaptif
3.
Berkelanjutan
4.
Penilaian teratur dan terarah
d.
Prinsip berkenaan dengan tujuan pelaksanaan
pelayanan
1.
Pengembangan individu agar mandiri
2.
Keputusan sukarela
3.
Ditangani oleh professional dan kompeten
4.
Kerjasama antar pihak terkait
5.
Pemanfaatan maksimal dari hasil penilaian/pengukuran
O. Model-model
dan pola BK
a.
Model
1.
Frank Parson, Menciptakan istilah
Vocational Guidance yang menekankan ragam jabatan bimbingan dengan menganalisis
diri sendiri, analisis terhadap bidang pekerjaan, serta memadukan keduanya
dengan berfikir rasional dan mengutamakan komponen bimbingan pengumpulan data serta
wawancara konseling.
2.
William M. Proctor, (1925), Mengembangkan
model bimbingan mengenalkan dua fungsi yaitu fungsi penyaluran dan fungsi
penyesuaian menyangkut bantuan yang diberikan kepada siswa dalam memilih
program studi, aktivitas ekstra-kurikuler, bentuk rekreasi, jalur persiapan
memegang sesuai dengan kemampuan, bakat, minat dan cita-cita siswa.
3.
John M. Brewer, (1932), Mengembangkan ragam
bimbingan seperti bimbingan belajar, bimbingan rekreasi, bimbingan kesehatan,
bimbingan moral dan bimbingan perkembangan. Model ini tidak hanya mengenai
bimbingan jabatan saja.
4.
Donal G. Patterson, (1938), Dalam konseling yang
dikenal dengan metode klinis menekankan perlunya menggunakan teknik-teknik
untuk mengenai konseli dengan menggunakan tes psikologis dan studi diagnostik.
5.
Wilson Little dan AL. Champman, (1955),
Menekankan perlunya memberikan bantuan kepada semua siswa dalam aspek
perkembangan siswa dalam bidang studi akademik dalam mempersiapkan diri
memangku suatu jabatan dan dalam mengolah pengalaman batin serta pergaulan
sosial. Model ini memanfaatkan bentuk pelayanan individual dan kelompok,
mengutamakan sifat bimbingan preventif clan preservative clan melayani
bimbingan belajar, jabatan clan bimbingan pribadi.
P.
POLA-POLA BIMBINGAN
Menurut hasil
analisis Edward C. Glanz, (1964) dalam sejarah perkembangan pelayanan bimbingan
di institusi pendidikan muncul empat pola dasar yang diberi nama:
a.
Pola Generalis
Bahwa corak pendidikan dalam suatu institusi
pendidikan berpengaruh terhadap kuantitas usaha belajar siswa, dan seluruh staf
pendidik dapat menyumbang pada perkembangan kepribadian masing-masing siswa.
Ujung pelayanan bimbingan dilihat sebagai program yang kontinyu dan
bersambungan yang ditujukan kepada semua siswa. Pada akhirnya bimbingan hanya
dianggap perlupada saat-saat tertentu saja.
b.
Pola Spesialis
Bahwa pwlayanan bimbingan di institusi pendidikan
harus ditangani oleh ahli-ahli bimbingan yang masing-masing berkemampuan khusus
dalam cara pelayanan bimbingan tertentu seperti testing psikologis, bimbingan
karir, dan bimbingan konseling.
c.
Pola Kurikuler
Bahwa kegiatan bimbingan di institusi pendidikan
diusulkan dimasukkan dalam kurikulum pengajaran dalam bentuk pengajaran khusus
dalam rangka suatu kursus bimbingan. Segi positif dari pola dasar ini ialah
hubungan langsung terlibat dalam seluk-beluk pengajaran, segi negatifnya
terletak dalam kenyataan bahwa kemajuan dalam pemahaman diri dan perkembangan
kepribadian tidak dapat diukur melalui suatu tes hasil belajar seperti terjadi
di bidang-bidang studi akademik
d.
Pola Relasi-relasi Manusia dan Kesehatan Mental
Bahwa orang akan lebih hidup bahagia bila dapat
menjaga kesehatan mentalnya dan membina hubungan baik dengan orang lain. Segi
positif pola dasar ini adalah peningkatan kerja sama antara anggota-anggota
staf pendidik di institusi pendidikan dan integrasi sosial di antara peserta
didik dengan staf pendidik.
Q. POLA
UMUM 17
Pola dasar
bimbingan dan konseling yang saat ini dilaksanakan di lingkungan pendidikan
tingkat SMP dan SMA digambarkan dalam matriks di bawah ini:
NO
|
PENGETAHUAN WAWASAN BK
|
BIDANG BIMBINGAN
|
JENIS LAYANAN
|
KEGIATAN PENDUKUNG
|
1.
|
Konsep Dasar BK
|
Bimb. Pribadi
|
Layanan Orientasi
|
Instrumentasi
|
2.
|
Fungsi BK
|
Bimb. Sosial
|
Layanan Informasi
|
Himpunan Data
|
3.
|
Landasan BK
|
Bimb. Belajar
|
Layanan Penempatan
|
Konferensi Kasus
|
4.
|
Asas Bk
|
Bimb. Karier
|
Layanan Pembelajaran
|
Kunjungan Rumah
|
5.
|
Prinsip-prinsip BK
|
Layanan Konseling Perorangan
|
Alih Tangan
|
|
6.
|
Layanan Bimbingan Kelompok
|
|||
7.
|
Layanan Konseling Kelompok
|
R.
Komponen Program Bimbingan dan Konseling
1.
Pelayanan Dasar
Pengertian
Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian
bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman
terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis
dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan
tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi
kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil
keputusan dalam menjalani kehidupannya. Pelayanan ini bertujuan untuk membantu
semua konseli agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang
sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain
membantu konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya.
2.
Pelayanan Responsif
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada
konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan
dengan segera, Tujuan pelayanan responsif adalah membantu konseli agar dapat
memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu
konseli yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya.
3.
Pelayanan Perencanaan Individual
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan
kepada konseli agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan
dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan
kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan desempatan yang tersedia
di lingkungannya. Perencanaan individual bertujuan untuk membantu konseli,
agar: (1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya; (2) mampu
merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya,
baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karier; dan (3) dapat
melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah
dirumuskannya.
4.
Dukungan Sistem
Ketiga komponen di atas merupakan pemberian bimbingan
dan konseling kepada konseli secara langsung. Sedangkan dukungan sistem
merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur
(misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan
profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung
memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan
konseli.
S. Jenis-jenis
masalah siswa di berbagai tingkat sekolah
1.
Pengertian dan ciri –ciri masalah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia masalah berarti
persoalan yang harus diselesaikan. Masalah yang menimpa seseorang jika tidak
segera dicari atau diselesaikan maka masalah tersebut akan berkembang dan hal
ini berimplikasi terhadap kehidupannya dan orang lain. Menurut Prayitno (1985)
ciri-ciri masalah adalah:
a.
Masalah adalah sesuatu yang tidak disukai
adanya.
b.
Menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan
orang lain.
c.
Ingin atau perlu dihilangkan.
T. Pengertian
manajemen BK
manajemen bimbingan dan konseling diartikan sebagai
proses mengadakan, mengatur, dan memanfaatkan berbagai sumber daya yang
dianggap penting guna mencapai suatu tujuan layanan bimbingan dan konseling.
U. Perencanaan Program BK
Dalam
pelaksanaannya, pelayanan bimbingan dan konseling melibatkan seluruh personil
sekolah, maka dari itu diperlukan program yang sistematis agar pelaksanaannya
tidak tumpang tindih dan benturan dengan kegiatan pada bidang-bidang lain.
Adapun program yang yang sistematis selalu mengacu pada prinsip-prinsip sebagai
berikut :
·
Program bimbingan dan konseling dirancang untuk
melayani kebutuhan siswa.
·
Program bimbingan dan konseling merupakan bagian
terpadu dari keseluruhan program pendidikan di sekolah.
·
Tujuan program harus dirumuskan secara jelas dan
eksplisit (operasional) dan menunanng pencapaian keseluruhan tujuan program
bimbingan dan konseling.
·
Pelaksanaan program perlu melibatkan seluruh
staf sekolah/
Personil bimbingan dan konseling perlu dididentifikasi dan tugas-tugas serta tanggung jawabnya harus dirumuskan.
Personil bimbingan dan konseling perlu dididentifikasi dan tugas-tugas serta tanggung jawabnya harus dirumuskan.
·
Segala sumber daya perlu ditemukan untuk
mencapai tujuan program
Komen ya buat menghargai hehe
BalasHapusBagus.. Lanjutkan....materi uas lainnya donhdong
BalasHapusMksh kakak buat materinya 😊
BalasHapusThanks :-D sangat membantu wkwkkw
BalasHapusyoo kak lanjutkan
BalasHapuslanjutkan di materi materi selanjutnya kak. awesome.
BalasHapusLove You kak, lanjutkan ya! 😁
BalasHapusTerimakasih , sangat membantu dan mudah di pahami
BalasHapus